Kamis, 27 Agustus 2009

Indikator Keberhasilan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Keberhasilan KBK yang dalam pengembangannya memberikan kewenangan sangat besar kepada sekolah melalui pengambilan keputusan partisipatif, sehingga sangat ditentukan oleh kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, wali murid dan masyarakat yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan sekolah. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator berikut :


1. Adanya peningkatan mutu pendidikan yang dapat dicapai oleh sekolah melalui kemandirian dan inisiatif kepala sekolah dan guru dalam mengelola dan mendayagunakan sumber-sumber yang tersedia.
2. Adanya peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber pendidikan melalui pembagian tanggung jawab yang jelas, dan transparan.
3. Adanya peningkatan perhatian serta partisipasi warga dan masyarakat sekitar sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaranyang dicapai melalui pengambilan keputusan bersama.
4. Adanya peningkatan tanggung jawab sekolah kepada pemerintah, wali murid dan masyarakat pada umumnya berkaitan dengan mutu sekolah baik dalam intra maupun ekstrakurikuler.
5. Adanya kompetisi yang sehat antar sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan wali murid, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
6. Tumbuhnya kemandirian dan berkurangnya ketergantungan di kalangan warga sekolah, bersifat adaptif dan proaktif serta memiliki jiwa kewirausahaan tinggi.
7. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif yang lebih menkankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be) dan belajar hidup bersama secara harmonis(learning to live together).
8. Terciptanya iklim sekolah yang aman, nyaman dan tertib sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan.
9. Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.

BACA LENGKAP!

Rabu, 26 Agustus 2009

Karakteristik dan Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

Karakteristik KBK antara lain mencakup selekasi kompetensi yang sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menetukan kesuksesan pencapaian kompetensi dan pengembangan sistem pembelajaran. Sehubungan dengan itu Depdiknas (2002) mengemukan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :


1. Menekankan pada kecakapan kompetensi mhs baik secara individu maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya dosen tetapi juga sumber lain yang memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian penekanan pada proses dan hasil belajar dlm upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi

Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pengembangan KBK mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan model-model kurikulum sebelumnya.

Pertama, KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).

Kedua, KBK boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.

Kunci keberhasilan pembelajaran berbasis kompetensi adalah :
* Fokus pada kemampuan apa sebenarnya yang dapat dilakukan oleh siswa didik.
* Penekanan lebih kepada praktik lapangan yang mutakhir dan terbaik.
* Mengajarkan aplikasi secara riil.
* Mencocokkan keterampilan melalui observasi kinerja siswa didik dalam kerja-praktik.


BACA LENGKAP!

Pengertian Kompetensi dan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir d.an bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,
dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir dan bertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur baik dalam kehidupan pribadi, sosial,kemasyarakatan, keber-agama-an, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.


Gordon (1988 : 109) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut :

1. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif.
3. Kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
4. Nilai (value), yaitu suatu standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
5. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang dating dari luar.
6. Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.

Berdasarkan pengertian kompetensi tersebut, KBK dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

BACA LENGKAP!

Senin, 24 Agustus 2009

Berbagai Ketrampilan Mengajar Yang Perlu Dimiliki Guru

Ketrampilan mengajar yang perlu di miliki seorang guru :
1. Ketrampilan Membuka Pelajaran
2. Ketrampilan Menjelaskan Pelajaran
3. Ketrampilan Bertanya
4. Ketrampilan Memberi Reward
5. Ketrampilan Variasi
6. Ketrampilan Mengelola Kelompok Kecil
7. Ketrampilan Membimbing Individual
8. Ketrampilan Menutup Pelajaran

Ketrampilan bertanya

Yaitu ketranpilan menggali kemampuan siswa secara logis dan relevan.

Tujuan :
1. Meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu terhadap suatu topik
2. Memfokuskan perhatian pada suatu konsep atau masalah tertentu
3. Mengembangkan belajar secara aktif
4. Menyetimulasi siswa untuk bertanya
5. Menyetruktur suatu tugas
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
7. Mengembangkan siswa untuk berpikir
8. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri

Ketrampilan Menjelaskan

Dalam menjelaskan perlu diperhatikan tentang isi pesan dan siapa penerima pesan :
Isi pesan meliputi :
1. Menetapkan apa yang harus memerlukan penjelasan dan mana analisa
2. Mengembangkan unsur atau konsep
3. Membuat generalisasi

Dalam melihat penerima pesan perlu diperhatikan :
1. Usia
2. Kelamin
3. Kemampuan kelompok
4. Pengalaman
5. Lingkungan

Komponen ketrampilan menjelaskan :
1. Kejelasan
2. Penggunaan contoh
3. Penekanan
4. Umpan balik

BACA LENGKAP!

Pengertian Micro Teaching

Micro teaching adalah suatu tindakan atau kegiatan latihan belajar-mengajar dalam situasi laboratoris (Sardirman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar).

Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas
4. Sekadar real teaching

Maksud dan tujuan micro teaching
Maksud yaitu meningkatkan performance yang menyangkut keterampilan dalam mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar mengajar.
Tujuan adalah membekali calon guru sebelum sungguh-sungguh terjun ke sekolah tempat latihan praktek kependidikan untuk praktek mengajar (Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar ).

Perbedaan micro teaching dan teaching

Micro teaching :
1. Dilaksanakan dalam kelas laboratorium
2. Sekadar real teaching
3. Siswa 5 s/d 10 orang
4. Waktu sekitar 10 menit
5. Bahan terbatas
6. Ketrampilan yang dilatihkan meliputi semua teaching skill dalam porsi yang terbatas dan terpisah-pisah.
7. Dibutuhkan alat-alat laboratori agar dapat diperoleh suatu feedback yang obyektif.

Teaching :
1. Dilaksanakan dalam real class room
2. Merupakan real class room teaching
3. Siswa 30 s/d 40 orang
4. Waktu sekitar 45 menit
5. Bahan luas
6. Ketrampilan yang di demonstrasikan semua teaching skill dan terintegrasi
7. TIdak dilengkapi dengan alat-alat laboratori.

BACA LENGKAP!