Sabtu, 05 September 2009

Tipologi Lingkungan Lembaga Pendidikan

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan. Dalam kamus tipologi dapat diartikan dengan model, golongan atau jenis. Jenis lembaga pendidikan yang umum dikenal saat ini adalah tri pusat pendidikan, yaitu :


1. Lembaga Pendidikan Keluarga (informal) -LPK
2. Lembaga Pendidikan Sekolah (formal) - LPS
3. Lembaga Pendidikan Masyarakat (non formal dan formal) - LPM
Perbedaan dari ketiganya dilihat dari tanggung jawab adalah sebagai berikut:


LPK
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar pada anak
2. Mengajarkan agama, nilai-nilai social budaya dan moral masyarakat
3. Meletakan dasar bagi perkembangan anak pada masa berikutnya


LPS
1. Mengajarkan ketrampilan profesi & pengetahuan umum
2. Mengajarkan agama, nilai social budaya masyarakat
3. Meneruskan pendidikan yang dasarnya diletakan oleh keluarga

LPM
1. Memberikan pengetahuan & ketrampilan praktis
2. Mengajarkan nilai budaya, social, moral, agama



Perbedaan ditinjau dari segi fungsi atau perannya, sebagai berikut :
LPK
1. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang
3. Membangun anak sebagai makhluk yang diarahkan, dapat mengembangkan dirinya dan menolong dirinya sendiri


LPS
1. Pembekalan dalam semua bidang studi
2. Memberi pendidikan pemahaman, penghayatan dan pengamalan


LPM
1. Mengembangkan karier, melalui kursus, penataran, seminar, dll
2. Mengembangkan kehidupan beragama melalui pengajian, pesantren, dll



Dari ketiga lembaga pendidikan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat, ketiganya memiliki tanggungjawab bersama dalam pendidikan anak didik. Dan ketiganya saling melengkapi dan bersinergi dalam mendidik anak didik. Ada salah satu saja yang “cacat” dalam menjalankan tanggung-jawabnya maka sudah sewajarnya sangat mempengaruhi penurunan kualitas hasil didikannya.



BACA LENGKAP!

Selasa, 01 September 2009

Pendekatan Untuk Mngeksplorasi Isi Kurikulum

Ada empat katgori pendekatan dalam mengembangkan isi kurikulum, yaitu :
1. Pendekatan Kultural (Kultur Nasional)
Pendekatan Kultural yaitu dengan memperhatikan dimensi-dimensi keluarga, pendidikan, ekonomi, politik, sistem nilai, teknologi, rekreasi dan ddikasi bantuan sosial. Bila difokuskan pada tinjauan pendidikan maka dimensi ekonomi, politik dan sistem nilai akan menunjukkan tinjauan yang relatif berbeda, sdang yang lain hanya sebagai pelengkap. Pendekatan ekonomi mengarah pada produktivitas, yang berorientasi pada pengembangan ketrampilan kerja. Pendekatan politik mengarah pada demokratisasi, yang berorientasi pada pembentukan kecerdasan dan perluasan kesempatan belajar. Diasumsikan, bahwa manusia-manusia yang bekecerdasan tinggi memungkinkan untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Isi kurikulum disusun berdasarkan ciri khas kemanusiaan, sehingga disebut pendekatan humanis.



2. Pendekatan Multi Dimensional
Pendekatan Multi Dimensional yaitu pendekatan yang didasarkan pada "keharusan-keharusan" sebagai berikut :
a. Konsep pendidikan, misalnya "siap pakai".
b. Kbijakan politik yang dilaksanakan oleh pemerintah, mencakup kebijakan pendidikan dan pembangunan.
c. Dimensi sosiologi vokasional, artinya yang mengacu kependidikan kejuruan, sesuai dengan permitaan masyarakat.

3. Pendekatan Manajerial
Pendekatan manajerial yaitu berpangkal pada tingkat-tingkat pembuatan keputusan secara sistemik, sebagai berikut:
a. Tingkat makro, yakni harus mencerminkan hubungan timbal balik antara pndidikan dengan variabel-variabel diluarnya, seperti : ekonomi, kebudayaan, sosial dan sebagainya.
b. Tingkat Struktural, yakni didasarkan jenjang, fungsi dan tujuan suatu lembaga pendidikan.
c. Tingkat mikro,yakni didasarkan pada faktor-faktor yang ada dalam kurikulum itu sendiri, yang koheren antar satu dngan yang lainnya.
d. Tingkat Individual, yakni didasarkan kemungkinan terjadinya interaksi edukatif dalam proses belajar mengajar di kelas.

4. Pendekatan Profesional
Pendekatan Profesional yaitu berdasarkan kompetensi sebagai indikator keahlian dalam bidang tertentu.

BACA LENGKAP!

Senin, 31 Agustus 2009

Alat Peraga Dalam Pembelajaran

Fungsi alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap).
5. Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Untuk memprtinggi mutu pembelajaran.

Nilai-nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
2. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa.
3. Hasil belajar bertambah mantap.
4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya bahasa.
7. Membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.

Jenis alat peraga dikelompokan menjadi dua, yaitu :
A. Alat peraga dua dan tiga dimensi
Bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis
B. Alat peraga yang diproyeksikan
Film, slide dan filmstrip

Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga ialah sebagai berkut:
1. Menentukan alat peraga dngan tepat
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang tepat.

BACA LENGKAP!

Minggu, 30 Agustus 2009

Pendekatan, Strategi Mengajar dan Prinsip Mengajar

A. Teacher Center Strategis
Strategi pembelajaran yang berpusat pada guru.
B. Material Center Strategis
Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi.
C. Student Center Strategis
Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.


* Mengajar sebagai usaha untuk menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
* Tujuan mengajar adalah "membelajarkan siswa". Berarti meningkatkan kemampuan siswa untuk memproses, menemukan, dan menggunakan infrmasi bagi pengembangan dirinya dalam konteks lingkungannya.
* Pendekatan Humanistik. Setiap guru dalam kegiatan belajar mengajar ialah berusaha secara terus-menerus untuk membantu peserta didik membangun konsep bagi dirinya sendiri.

Strategi Mengajar

Strategi mengajar yaitu tindakan guru dalam melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi ) agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Prosesnya secara sistemik dan sistematis.

Ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan strategi mengajar:
1. Tahapan mengajar
2. Penggunaan model/pendekatan mengajar
3. Penggunaan prinsip mengajar.

Ada 3 tahapan pokok dalam strategi mengajar :
1. Tahap pemula/prainstruksional
2. Tahap intruksional
3. Tahap penilaian dan tindak lanjut.

Prinsip Mengajar

Prinsip Mengajar yaitu usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisikan situasi belajar mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal.

Ada lima prinsip mengajar :
1. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
2. Kooperasi dan Kompetisi
3. Korelasi dan Integrasi
4. Aplikasi dan Transformasi
5. Indvidualitas

BACA LENGKAP!