Pendidikan tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan akhlak dan manusia. Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan Ibnu Maskawaih adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan perbuatan yang bernilai baik. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibnu Maskawaih bersifat menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
Kesesuaian pemikiran Ibnu Maskawaih dengan perkembangan zaman :
Pemikiran Ibnu Maskawaih masih sejalan dengan tujuan pendidikan Islam zaman sekarang. Bahkan mengenai pendidikan akhlak sangat di tekankan dalam Islam sampai kapanpun karena Rasululllah Saw sendiri di turunkan di bumi juga dalam rangka memperbaiki akhlak.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh al Bazzaar, artinya “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Berkaitan sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan perbuatan yang bernilai baik dalam zaman modern ini disebut dengan karakter (character) dimana karakter diartikan sifat yang sudah mendarah daging. Dan dalam pengetahuan afektif (sikap) adalah berada dalam tingkatan tertinggi (puncak). Sehingga pemikiran Ibnu Maskawaih ini juga masih relevan dengan perkembangan zaman.
Mengenai pendidikan Islam yang mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya adalah benar, akan tetapi masih belum lengkap karena masih meninggalkan faktor keselamatan. Mengapa perlu ada kesaelamatan disamping kebahagiaan ? Karena kita mengetahui banyak orang yang bisa merasakan bahagia, bahkan bahagia yang seluas-luasnya. Namun ada kalanya kebahagiaan tersebut belum tentu membawa keselamatan di akherat.